Review Film Live Action Lilo & Stitch: Hampir Sempurna Karena Setia pada Cerita Aslinya

1 day ago 6

CANTIKA.COM, Jakarta - Film live action Lilo & Stitch (2025) akhirnya resmi tayang pada 21 Mei 2025 dan berhasil menarik perhatian publik. Di tengah tren remake Disney yang sering menuai pro dan kontra, film ini justru hadir sebagai angin segar.

Dengan visual yang menawan, chemistry antarpemeran yang kuat, dan kisah yang tetap setia pada versi animasinya, Lilo & Stitch versi live-action nyaris menjadi remake yang sempurna.

Sinopsis Lilo & Stitch (2025)

Mengambil latar di Hawaii, film ini mengisahkan Lilo Pelekai (Maia Kealoha), seorang gadis kecil yang kesepian dan penuh imajinasi, yang tinggal bersama kakaknya, Nani (Sydney Agudong), setelah orang tua mereka meninggal dunia.

Di tengah pergulatannya menghadapi kesendirian dan dinamika keluarga yang penuh tantangan, Lilo secara tak sengaja mengadopsi "anjing" misterius dari penampungan hewan yang ternyata adalah makhluk alien eksperimental yang dinamai eksperimen 626 yang melarikan diri dari planet asalnya. Nantinya, dia akan dinamai Stitch, karena kebiasaannya yang suka merusak barang dan mencakar.

Stitch awalnya diciptakan untuk menghancurkan, namun pertemuannya dengan Lilo perlahan mengubah dirinya. Sementara para alien yang berperan sebagai agen galaksi pemburu datang untuk menangkapnya, Stitch justru menemukan makna baru tentang keluarga, kasih sayang, dan tempat yang ia sebut rumah.

Nostalgia yang Dihadirkan Tanpa Banyak Perubahan

Salah satu kekuatan utama dari film ini adalah keberaniannya untuk tidak mengubah terlalu banyak. Jika banyak film live-action Disney dikritik karena terlalu menyimpang dari materi aslinya atau justru kehilangan pesonanya, maka Lilo & Stitch memilih jalur yang aman namun efektif: tetap setia pada kisah original yang telah dicintai jutaan orang sejak 2002.

Kisah tentang Lilo, seorang gadis kecil eksentrik di Hawaii yang menemukan makhluk luar angkasa bernama Stitch, kembali hadir dengan nuansa emosional yang sama. Lilo yang penuh imajinasi, Nani sang kakak yang berjuang keras, dan Stitch yang awalnya destruktif namun akhirnya menjadi bagian dari keluarga, semua elemen itu kembali dengan kuat dan menyentuh.

Maia Kealoha dan Sydney Agudong: Chemistry yang Mengesankan

Maia Kealoha sebagai Lilo dan Sydney Agudong sebagai Nani menjadi bintang utama film ini. Kealoha sukses menampilkan sosok Lilo yang unik, emosional, dan apa adanya. Sementara Agudong membawa nuansa realisme pada sosok Nani yang keras kepala namun penuh cinta sebagai pengganti ibu bagi Lilo. Keduanya membentuk chemistry yang membuat penonton benar-benar merasakan kehangatan dan tantangan hidup sebagai keluarga yang “tidak sempurna tapi nyata”.

Stitch yang Nyata dan Menggemaskan

Salah satu tantangan terbesar film ini tentu terletak pada penggambaran Stitch, sang alien eksentrik. Berkat teknologi CGI terkini, Stitch tampil sangat ekspresif, menggemaskan, dan tetap setia pada versi kartunnya. Tidak hanya bentuk fisiknya yang familiar, tetapi juga tingkah lakunya yang chaotic namun lovable berhasil membuat penonton jatuh cinta kembali.

CGI dalam film ini tidak terasa berlebihan. Sutradara Dean Fleischer Camp berhasil menyeimbangkan antara realisme dan dunia fantasi, menjadikan Stitch terasa nyata namun tetap menyenangkan dilihat.

Keindahan Visual dan Budaya Lokal yang Tetap Dihargai

Latar Hawaii ditampilkan dengan sangat indah dan autentik. Pantai, lanskap, hingga komunitas lokal disorot dengan penuh rasa hormat, membuat penonton benar-benar tenggelam dalam suasana hangat tropis. Musik tradisional dan sentuhan budaya lokal tetap dipertahankan, memperkuat pesan utama film ini: tentang keluarga, keberagaman, dan makna 'ohana' (keluarga) yang menekankan pada tidak ada yang tertinggal atau dilupakan.

Pujian dan Kritik Minor

Secara keseluruhan, film ini menuai banyak pujian, baik dari kritikus maupun penonton umum. Di Rotten Tomatoes, skor penonton bahkan mencapai 93%, membuktikan bahwa film ini diterima dengan hangat. Meski ada kritik minor dari segi pengembangan karakter pendukung dan pacing cerita yang terkadang terlalu cepat, hal ini tidak cukup mengurangi kenikmatan menonton secara keseluruhan.

Film ini memiliki rating PG, yang berarti cocok untuk penonton dari segala usia, termasuk anak-anak. Menurut Plugged In, film ini menyajikan tema keluarga, pengorbanan, dan kasih sayang dengan cara yang menyentuh dan mudah dipahami oleh penonton muda.

Meskipun ada beberapa adegan aksi dan ketegangan ringan, film ini tetap mempertahankan suasana hangat dan penuh cinta yang menjadi ciri khasnya. Dengan demikian, Lilo & Stitch (2025) adalah pilihan yang tepat untuk dinikmati bersama keluarga di akhir pekan.

Jadi Remake yang Patut Diacungi Jempol

Live-action Lilo & Stitch (2025) adalah salah satu remake terbaik Disney dalam satu dekade terakhir. Tanpa mencoba "menjual ulang" dengan plot yang terlalu kompleks, film ini justru menang karena kesederhanaannya. Ia tahu apa yang membuat versi animasinya istimewa, dan mempertahankannya dengan penuh cinta.

Bagi generasi yang tumbuh bersama Lilo & Stitch, ini adalah nostalgia yang manis. Bagi generasi baru, ini adalah pintu masuk yang sempurna untuk mengenal salah satu kisah terbaik dari dunia Disney.

Pilihan Editor: Sinopsis Film Lilo & Stitch yang Hadir dengan Kisah Hangat

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |