Info Wisata | CNN Indonesia
Kamis, 05 Jun 2025 17:14 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, menyatakan prihatin atas informasi mengenai aktivitas pertambangan nikel di Papua Barat Daya yang disebut berpotensi merusak ekosistem Raja Ampat.
"Raja Ampat adalah anugerah Tuhan untuk Indonesia, surga terakhir di dunia, dan wajah pariwisata Indonesia, jadi harus kita jaga bersama," ujar Zita dalam keterangan pers di Jakarta, Kamis (5/6).
Zita berharap, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dapat segera memanggil pelaku usaha tambang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintahan saat ini sangat fokus dengan isu lingkungan. Kementerian terkait harus mengevaluasi dan mengambil keputusan yang benar-benar mencerminkan semangat perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan," kata Zita.
Zita menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pariwisata, serta pemerintah daerah Papua Barat Daya, guna merumuskan langkah strategis yang dapat menjaga keberlanjutan kawasan Raja Ampat.
"Kami percaya bahwa pembangunan dan pelestarian bukan dua hal yang bertentangan. Dengan pendekatan lintas sektor dan kolaboratif, kita bisa memastikan bahwa aktivitas ekonomi tetap berjalan tanpa mengorbankan masa depan lingkungan," tegasnya.
Zita juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha, masyarakat sipil, akademisi, hingga media, untuk bersama menjaga kelestarian Raja Ampat, serta mendorong tata kelola sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.
"Raja Ampat bukan hanya milik Papua Barat, tapi milik kita semua, milik Indonesia, milik dunia. Mari kita jaga bersama-sama," pungkasnya.
(rea/rir)