CNN Indonesia
Jumat, 24 Okt 2025 12:25 WIB
Kota-kota di India dikurung kabut asap usai perayaan Diwali. Foto: AFP/ARUN SANKAR
Jakarta, CNN Indonesia --
Berbagai kota di India diselimuti kabut asap pada Rabu (22/10) pagi usai negara itu merayakan festival Diwali besar-besaran pada Selasa (21/10).
Sejumlah foto dan video yang diunggah berbagai media menunjukkan kabut berwarna kuning kecokelatan menyelimuti langit kota-kota India.
Berdasarkan pemantauan IQAir, konsentrasi PM2.5 atau polutan di ibu kota New Delhi mencapai 40 kali lipat dari pedoman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). IQAir merupakan perusahaan pemantau kualitas udara Swiss.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari CNN, buruknya kualitas udara India ini terjadi setelah warga negara itu memperingati Diwali dengan menyalakan kembang api besar-besaran.
Di India, perayaan Diwali memang biasa dilakukan dengan menyalakan kembang api atau petasan. Diwali sendiri merupakan festival cahaya umat Hindu yang dipercaya untuk merayakan kemenangan cahaya atas kegelapan dan kebaikan atas kejahatan.
Petasan yang dinyalakan warga India selama perayaan ini sementara itu melepaskan oksida sulfur, oksida nitrogen, serta logam berat berbahaya ke udara.
Selama bertahun-tahun, New Delhi berjibaku dengan masalah polusi udara yang begitu parah. Polusi udara umumnya paling parah di musim dingin karena jutaan petani membakar ladang mereka untuk membuka lahan baru bagi tanaman baru.
Pada 2020, otoritas India sempat melarang sepenuhnya pembuatan, penjualan, maupun penggunaan petasan di New Delhi. Hal itu sejalan dengan tingkat polusi udara yang sangat memprihatinkan saat itu.
Tahun ini, Mahkamah Agung India mengizinkan warga menggunakan petasan "hijau", yang diklaim tak begitu menimbulkan polusi. Meski begitu, masih banyak warga yang menyalakan petasan non-hijau karena tak ada pemantauan ketat dari otoritas.
"Dari tahun ke tahun, keadaan semakin memburuk," ucap warga bernama Anushka Singh.
Sebagai warga lokal, Singh mengaku bahwa tinggal di New Delhi, terutama saat Diwali, merupakan hal buruk. Pasalnya, tenggorokannya selalu gatal dan matanya memerah setiap kali bepergian usai perayaan Diwali.
"Tinggal di Delhi menyakitkan. Saya hanya bisa berharap ada aturan yang lebih ketat, yang bisa benar-benar diterapkan mengingat data-data selama ini (mengenai buruknya polusi udara di ibu kota)," ucapnya.
(blq/dna)

12 hours ago
5














































