Istana Kembali Respons Desakan Darurat Bencana Nasional Banjir Sumatra

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya kembali merespons desakan penetapan status darurat bencana nasional dalam penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatra.

Teddy menilai perdebatan soal status bencana nasional seharusnya tak mengaburkan substansi utama penanganan, yakni kecepatan dan skala penanganan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih ada pihak-pihak yang terus saja membahas status bencana nasional. Jadi gini, bencana ini ada di 3 provinsi. Ketiganya terdampak. Tapi mungkin 1-2 minggu ini, semua fokusnya hanya ke Aceh," kata Teddy dalam konferensi pers tanggap bencana Sumatra di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12).

Teddy menegaskan sejak awal pemerintah pusat telah menyatakan penanganan bencana ini bersifat nasional, begitu pula untuk sisi pendanaannya.

Ia pun menyebut sejak 26 November lalu, pemerintah juga tak diam dan penanganan dilakukan dengan skala nasional.

"Bapak Presiden sudah jawab dari awal. Semuanya ini akan menggunakan dana pusat," ujarnya.

Teddy juga membantah anggapan bahwa tanpa status bencana nasional anggaran pusat tidak bisa digunakan.

Ia menyebut Prabowo sendiri telah memastikan pendanaan penanganan bencana ini sepenuhnya dari pusat.

"Disampaikan 60 triliun akan sudah dikeluarkan secara berangsur untuk membangun kembali rumah sementara, rumah, kemudian tetap fasilitas semuanya, gedung DPRD, kecamatan juga, dan juga langsung seluruh Bupati, Wali Kota 52 itu, diberikan uang cash untuk di hari itu," ujarnya.

Sebelumnya Muzakarah Ulama Aceh 2025 meminta Presiden Prabowo Subianto menetapkan bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat sebagai darurat bencana nasional.

"Muzakarah Ulama Aceh menghasilkan sejumlah rekomendasi penting terkait penanganan bencana, yakni penetapan bencana nasional dan penguatan peran masjid sebagai pemersatu umat," kata Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/12).

Prabowo telah menjawab kritik dari berbagai pihak yang mendesak penetapan status darurat bencana nasional atas banjir dan longsor di Pulau Sumatra.

Ia mengatakan situasi kini sudah terkendali. Prabowo memastikan pemerintah tak tinggal diam dan akan terus memonitor situasi di lokasi.

"Ada yang teriak-teriak ingin ini dinyatakan bencana nasional, kita sudah kerahkan, ini 3 provinsi dari 38 provinsi. Jadi situasi terkendali, saya monitor terus," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna.

(fra/mnf/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |