Mengenal 7 hewan endemik Indonesia yang terancam punah

8 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbesar di dunia. Dari hutan hujan tropis hingga perairan laut yang luas, negeri ini menjadi rumah bagi ribuan spesies satwa yang tidak ditemukan di tempat lain.

Sayangnya, kekayaan alam tersebut kini menghadapi ancaman serius. Perburuan liar, kerusakan habitat, dan perubahan iklim membuat banyak hewan endemik Indonesia berada di ambang kepunahan.

Mengenal daftar hewan endemik yang terancam punah bukan hanya menambah wawasan, tetapi juga menjadi langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian dalam menjaga kelestarian satwa asli Nusantara.

Berikut ini tujuh hewan endemik Indonesia yang terancam punah, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

7 Hewan endemik Indonesia yang terancam punah

1. Harimau Sumatra

Harimau Sumatra merupakan satwa endemik Indonesia yang kini berada dalam kondisi terancam punah. Menyusutnya kawasan hutan lindung di Pulau Sumatra membuat habitat alaminya semakin tidak memadai untuk menunjang perkembangbiakan. Di sisi lain, laju penggundulan hutan serta maraknya perburuan ilegal menjadi ancaman serius bagi kelangsungan hidup spesies ini.

2. Badak Jawa

Badak Jawa hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, sehingga ruang hidupnya sangat terbatas. Kondisi ini membuat upaya pelestarian menjadi semakin menantang. Selain keterbatasan habitat, ancaman penyakit dan perburuan terhadap culanya yang bernilai tinggi turut memperbesar risiko kepunahan dan berdampak pada keseimbangan ekosistem.

3. Anoa

Anoa merupakan satwa endemik Sulawesi yang kerap dijuluki sebagai kerbau kerdil. Keunikan ini justru menjadikannya sasaran perburuan karena nilai jualnya yang tinggi. Populasinya yang terus menurun menjadi tantangan besar, mengingat peran penting anoa dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan Sulawesi.

4. Lumba-lumba Mahakam (Pesut)

Ancaman kepunahan tidak hanya dialami satwa darat, tetapi juga hewan air seperti lumba-lumba Mahakam atau pesut. Mamalia air tawar ini hidup di Sungai Mahakam yang membentang sekitar 200 kilometer.

Pencemaran air, pendangkalan sungai, serta aktivitas industri seperti perkebunan kelapa sawit dan pertambangan mempersempit ruang hidupnya. Pesut memiliki ciri khas kepala yang lebih bulat dengan sirip punggung kecil dan membulat, berbeda dari lumba-lumba laut.

5. Orangutan Tapanuli

Orangutan Tapanuli merupakan spesies berbeda dari orangutan Sumatra. Populasinya semakin terancam akibat kerusakan hutan yang disebabkan oleh pembukaan lahan pertanian, penebangan, dan aktivitas pengeboran. Hilangnya habitat alami membuat satwa ini kehilangan ruang hidup yang aman, ditambah dengan perburuan oleh manusia yang memperparah kondisi kelangkaannya.

6. Burung Cenderawasih

Burung cenderawasih yang berasal dari hutan hujan Papua dan sekitarnya dikenal karena keindahan bulunya. Namun, pesona tersebut justru menjadi ancaman bagi kelestariannya. Perburuan untuk dijadikan hiasan atau koleksi membuat proses berkembang biaknya semakin menurun, sehingga populasinya berpotensi terus menyusut.

7. Rusa Bawean

Rusa Bawean adalah satwa endemik Pulau Bawean, Jawa Timur, yang kini semakin langka. Penurunan jumlah populasi menjadi ancaman utama bagi keberadaannya. Rusa ini sering disebut rusa babi karena bentuk tubuhnya yang khas dan dikenal sebagai hewan nokturnal yang lebih aktif pada malam hari.

Menjaga keberlangsungan hewan-hewan endemik Indonesia yang terancam punah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.

Upaya pelestarian dapat dimulai dari hal sederhana, seperti tidak mendukung perburuan liar, menjaga kelestarian habitat alam, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya keanekaragaman hayati.

Dengan langkah bersama dan kepedulian yang berkelanjutan, satwa-satwa khas Nusantara tetap memiliki harapan untuk hidup dan berkembang di alamnya sendiri, sekaligus mewariskan kekayaan hayati bagi generasi mendatang.

Baca juga: BRIN identifikasi adanya spesies baru katak pohon endemik Sulawesi

Baca juga: Ilmuwan petakan 43 area penting hiu dan pari di Indonesia

Baca juga: Pemprov Kaltim perkuat kolaborasi lintas sektor lindungi Pesut Mahakam

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |