CNN Indonesia
Minggu, 26 Okt 2025 17:51 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: via REUTERS/ANATOLY MALTSEV)
Jakarta, CNN Indonesia --
Rusia mengklaim sukses menguji coba rudal balistik yang diberi nama 'Burevestnik'.
Jenderal Tertinggi Rusia Valery Gerasimov melaporkan kepada Presiden Vladimir Putin tentang kinerja rudal jelajah bertenaga nuklir tersebut. Rudal itu diklaim sanggup menempuh jarak 14.000 kilometer (km) dan berada di udara selama sekitar 15 jam ketika diuji pada 21 Oktober 2025 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin dalam video yang dirilis Kremlin menyebut rudal balistik Burevestnik sebagai senjata unik yang tidak dimiliki oleh negara mana pun selain Rusia.
"Uji coba penting ini telah selesai," kata Putin dalam video pertemuan dengan para pejabat militer Rusia yang dirilis Kremlin, dikutip dari AFP.
Putin kemudian meminta para pejabat militer mempersiapkan infrastruktur untuk menempatkan rudal balistik guna mendukung militer.
Menurut Putin, rudal Buruvestnik unik, hanya dimiliki oleh Rusia. Rudal itu diklaim Putin miliki daya jangkauan tak terbatas.
"Ini adalah senjata unik yang tidak dimiliki siapa pun di dunia," tegas Putin dalam pernyataan yang dirilis Kremlin pada Minggu (26/10), dikutip dari Reuters.
Pemerintah Rusia menyebut 9M730 Burevestnik (Storm Petrel) atau yang dijuluki SSC-X-9 Skyfall oleh NATO dilabeli senjata 'tak terkalahkan'. Presiden Putin meminta militer memahami betul klasifikasi rudal tersebut.
"Apa yang kita sebut sebagai modernitas kekuatan penangkalan nuklir (deterrent) kita berada pada level tertinggi," klaim Putin.
"Kekuatan strategis mampu menjamin keamanan nasional Federasi Rusia," tegasnya.
Rusia dan Amerika Serikat (AS) saat ini memiliki sekitar 87 persen dari total persenjataan nuklir dunia. Itu adalah jumlah yang cukup untuk menghancurkan dunia berkali-kali lipat.
Rusia tercatat memiliki 5.459 hulu ledak nuklir, sedangkan Amerika Serikat punya 5.177 hulu ledak.
(skt/wis)

6 hours ago
2















































