Rusia-Ukraina Gelar Pertukaran Tahanan Terbesar Sejak 2022

4 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Ukraina pada Sabtu melakukan pertukaran masing-masing 307 tahanan, berdasarkan kesepakatan yang dicapai dalam pembicaraan terbaru di Istanbul, kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir Al Arabiya dan France24.

Pertukaran tahanan pada Sabtu diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, dan secara terpisah oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah posting di platform media sosial Telegram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami perkirakan akan ada lebih banyak lagi yang datang besok," kata Zelensky di saluran Telegram resminya.

Kemhan Rusia menyatakan bahwa 307 tentara Rusia telah kembali dari wilayah yang dikendalikan oleh Kyiv, sementara jumlah tahanan Ukraina yang setara juga dibebaskan.

"Pertukaran skala besar yang diprakarsai oleh pihak Rusia akan terus berlanjut," kata kementerian tersebut.

Usai negosiasi langsung kedua pihak di Istanbul pekan lalu, Rusia dan Ukraina sepakat untuk menukar 1.000 tahanan dari masing-masing pihak selama tiga hari berturut-turut, menandai pertukaran tahanan terbesar sejak awal konflik pada 2022.

Pertemuan di Istanbul awal bulan ini juga menjadi kali pertama kedua pihak bertemu langsung untuk pembicaraan damai sejak invasi skala penuh Rusia pada 2022.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengusulkan pertukaran tahanan untuk menandai fase baru dalam upaya terputus-putus untuk menegosiasikan kesepakatan damai antara Moskow dan Kyiv.

Bagian pertama dari pertukaran tahanan tersebut terjadi pada Jumat ketika Rusia dan Ukraina masing-masing membebaskan 390 tahanan, termasuk 120 warga sipil, dan mengatakan mereka akan membebaskan lebih banyak tahanan lagi dalam beberapa hari mendatang.

Pada Jumat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Rusia akan siap menyerahkan kepada Ukraina sebuah rancangan dokumen yang menguraikan persyaratan untuk perjanjian perdamaian jangka panjang setelah pertukaran tahanan saat ini selesai.

Pembebasan tersebut terjadi beberapa jam setelah ibu kota Ukraina diguncang oleh pemboman Rusia semalam menggunakan pesawat nirawak jarak jauh dan rudal balistik, yang mengakibatkan 15 orang terluka.

Pertukaran tahanan pada Jumat adalah tahap pertama dari kesepakatan rumit yang melibatkan pertukaran 1.000 tahanan dari masing-masing pihak.

Pertukaran itu terjadi di perbatasan dengan Belarusia dengan Ukraina utara, menurut seorang pejabat Ukraina yang berbicara dengan syarat anonim karena ia tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.

Warga Rusia yang dibebaskan dibawa ke Belarusia untuk perawatan medis, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Namun, pertukaran itu — yang terbaru dari puluhan pertukaran sejak perang dimulai dan yang terbesar yang melibatkan warga sipil Ukraina sejauh ini — tidak menandakan berakhirnya pertempuran.

Pertempuran terus berlanjut di sepanjang garis depan sekitar 1.000 kilometer tempat puluhan ribu tentara telah tewas, dan tidak ada negara yang mengalah dalam serangan besar-besarannya.

Setelah pertemuan Istanbul pada 16 Mei, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyebut pertukaran tahanan itu sebagai "langkah membangun kepercayaan" dan mengatakan kedua belah pihak pada prinsipnya sepakat untuk bertemu lagi.

Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada Jumat bahwa belum ada kesepakatan mengenai tempat untuk putaran pembicaraan berikutnya karena manuver diplomatik masih terus berlanjut.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |