Sekjen PBB Seharusnya 'Milik' Amerika Latin, AS Malah Cari Gara-gara

10 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Amerika Serikat mempertimbangkan kandidat sekretaris jenderal (Sekjen) PBB berikutnya berasal dari seluruh dunia pada proses pemilihan yang akan berlangsung tahun depan.

Langkah itu dinilai dapat memicu kemarahan negara-negara Amerika Latin yang meyakini posisi sekjen PBB berikutnya merupakan giliran mereka.

Sekretaris Jenderal PBB ke-10 akan dipilih pada 2026, untuk masa jabatan lima tahun yang dimulai per-1 Januari 2027. Jabatan tersebut selama ini dirotasi antar kawasan, dan periode selanjutnya seharusnya berasal dari kawasan Amerika Latin dan Karibia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Dorothy Shea mengatakan AS memiliki pertimbangan lain. 

"Kami yakin proses pemilihan posisi penting seperti ini harus sepenuhnya berbasis prestasi dengan kandidat yang sebanyak mungkin," ujar Shea. "Dengan mempertimbangkan hal ini, Amerika Serikat mengundang kandidat dari semua kelompok regional," katanya lagi. 

Pemilihan secara resmi dimulai saat Dewan Keamanan yang terdiri 15 anggota dan presiden Majelis Umum dengan 193 anggota mengirimkan surat bersama pada akhir 2025 untuk meminta nominasi. Para kandidat dicalonkan oleh negara anggota PBB.

"Kami tetap berharap bahwa selama proses ini, pengalaman kepemimpinan dan profil dari negara-negara berkembang akan diakui untuk posisi penting ini, terutama dari kawasan Amerika Latin/Karibia," ujar Wakil Duta Besar Panama untuk PBB, Ricardo Moscoso, kepada Dewan Keamanan seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/10).

Panama tengah menjalani masa jabatan dua tahun di dewan tersebut.

Nantinya, lima negara pemegang hak veto tetap di dewan tersebut yakni, masing-masing Inggris, Cina, Prancis, Rusia, dan AS, harus menyetujui seorang kandidat.

Pesan dari Dubes Rusia untuk PBB

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan kepada Reuters bahwa rotasi jabatan sekretaris jenderal antar-wilayah merupakan tradisi, bukan aturan.

"Warga Amerika Latin memiliki alasan moral untuk menduduki jabatan ini, tetapi hal itu tidak menghalangi kandidat dari wilayah lain untuk maju jika mereka mau," ujar Vassily, "Kriteria saya adalah prestasi."

"Saya tidak keberatan jika seorang perempuan memenangkannya berdasarkan prestasi, tetapi prestasi adalah yang utama. Prestasi lebih utama daripada gender," katanya lagi.

Ada desakan yang semakin kuat bagi PBB untuk memilih sekretaris jenderal perempuan pertama dalam sejarah.

"Setelah 80 tahun, sudah lama sekali seorang perempuan tidak memimpin organisasi ini," kata Duta Besar Denmark untuk PBB, Christina Markus Lassen. Denmark juga sedang menjalani masa jabatan dewan selama dua tahun.

Direktur International Crisis Group PBB, Richard Gowan mengatakan pemerintahan Presiden AS Donald Trump menyadari mereka memiliki peluang untuk membentuk masa depan PBB dengan memilih pemimpin berikutnya.

"Ironisnya, banyak orang dalam PBB sebenarnya setuju bahwa kita membutuhkan proses berbasis meritokrasi, tetapi mereka khawatir jika AS mencari seorang multilateralis yang baik, atau seseorang yang akan fokus untuk mengurangi ukuran PBB," kata Gowan.

"Namun, saya tidak akan mengesampingkan negara-negara Amerika Latin. Mereka akan melobi dengan sangat keras sebagai satu blok untuk memastikan bahwa ini adalah momen mereka."

Meskipun persaingan belum secara resmi dimulai, Chili telah menyatakan akan mencalonkan mantan presiden, Michelle Bachelet, dan Kosta Rika berencana untuk mencalonkan mantan Wakil Presiden Rebeca Grynspan.

(thr/afp/vws)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |