TEMPO.CO, Bandung - Sistem Penerimaan Murid Baru atau SPMB 2025 di Kota Bandung meloloskan 2.675 siswa ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dari jalur afirmasi rawan melanjutkan pendidikan. Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidkan Kota Bandung Dani Nurahman mengatakan, jumlah murid yang diterima itu sesuai aturan yaitu 20 persen dari total daya tampung SMP Negeri. “Penempatan sekolah juga berdasarkan sistem jarak terdekat dari rumah,” ujar dia kepada Tempo pada Selasa 27 Mei 2025.
Jalur afirmasi bagi siswa dari keluarga miskin itu mensyaratkan kesesuaian dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) keluaran Kementerian Sosial. Data itu, menurut Dani, kemudian diverifikasi oleh sekolah asal dan SMP tujuan. Setelah hasil seleksi jalur afirmasi diumumkan pada Jumat, 23 Mei 2025, pendaftar jalur bisa memeriksa nama siswa, asal Sekolah Dasar dan SMP penempatan, serta jarak dari rumah ke sekolah di laman https://spmb.bandung.go.id/selection-result/afirmasi. Siswa yang lolos selanjutnya mendaftar ulang dalam jaringan atau daring (online) secara serentak pada 8-9 Juli 2025 melalui laman spmb.bandung.go.id.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski begitu tidak semua siswa yang lolos seleksi menerima penempatan sekolah. Menurut Dani ada 558 orang yang menolak hasil penyaringan dengan berbagai alasan. Selain itu ada 572 murid yang tidak lolos seleksi dari hasil validasi SMP Negeri tujuan. Dani mengatakan, mereka masih bisa mendaftar lewat jalur afirmasi tambahan non-penempatan yang berdaya tampung 10 persen, atau lewat jalur lain seperti domisili dan prestasi. Kuota penempatan yang tidak terisi akan dialihkan ke kuota jalur afirmasi rawan melanjutkan pendidikan selanjutnya.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bandung, total jumlah SD negeri dan swasta sebanyak 478 sekolah. Adapun jumlah SMP negeri dan swasta total 267 sekolah yang bisa dipilih calon murid saat pendaftaran. Selain jalur domisili, dibuka pula jalur afirmasi bagi siswa dari keluarga miskin, prestasi, dan mutasi.
Kuota penerimaan murid baru jalur domisili untuk SD sebanyak 80 persen, sementara SMP dipatok 40 persen. Jatah jalur afirmasi di SD 15 persen, dan SMP 30 persen. Khusus jalur prestasi untuk penerimaan murid baru di SMP, daya tampungnya 25 persen dari total siswa yang akan diterima. Adapun jalur mutasi di SD dan SMP sama-sama dijatah 5 persen.
Hingga 20 Juni 2025, orang tua atau wali murid diharuskan membuat akun pendaftaran SPMB secara mandiri atau bisa dibuatkan oleh sekolah asal. Setelah pembuatan akun, calon pendaftar diminta mengunggah sejumlah dokumen persyaratan. Adapun waktu pendaftaran sekolahnya yang dilakukan dalam jaringan atau daring (online) baru akan dimulai pada 23-27 Juni 2025.
Pilihan Editor: