CANTIKA.COM, Jakarta - Pola makan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk dalam hal mengendalikan peradangan kronis. Baru-baru ini, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), mengungkapkan bahwa pola makan rendah karbohidrat namun tinggi protein dan lemak sehat terbukti dapat membantu mengurangi risiko peradangan kronis yang menjadi akar dari banyak penyakit degeneratif.
Dalam penjelasannya, Dr. Piprim menyebutkan bahwa anak-anak saat ini semakin banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat olahan yang rendah nilai gizi. Makanan seperti ini dapat memicu reaksi inflamasi dalam tubuh, yang jika berlangsung terus-menerus, bisa berujung pada berbagai masalah kesehatan seperti alergi, asma, bahkan penyakit jantung dan sindrom metabolik.
Salah satu pendekatan yang direkomendasikan adalah Modified Atkins Diet, yaitu versi yang lebih fleksibel dari diet ketogenik. Diet ini tinggi protein, lemak sehat, dan kalori, namun sangat rendah karbohidrat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dr. Piprim untuk disertasi S3-nya, diet ini telah diterapkan pada anak-anak yang akan menjalani operasi besar seperti bedah jantung terbuka. Hasilnya, pola makan ini mampu menurunkan respons inflamasi dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko komplikasi akibat peradangan.
Lebih lanjut, pola makan rendah karbohidrat ini juga dapat menjadi terapi penunjang bagi anak-anak dengan sindrom metabolik. Kondisi seperti obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga kolesterol tinggi bisa terbantu pengelolaannya dengan mengatur pola makan yang lebih seimbang dan rendah karbohidrat.
Tak hanya bagi anak-anak yang sudah mengalami gangguan metabolik, anak-anak sehat pun disarankan mulai mengurangi asupan karbohidrat berlebih. Hindari makanan tinggi gula, makanan ultra-proses, serta karbohidrat cepat serap seperti roti putih, mie instan, dan minuman manis. Sebagai gantinya, pilihlah sumber protein berkualitas, lemak sehat seperti dari ikan, alpukat, dan kacang-kacangan, serta sayuran hijau yang kaya serat dan vitamin.
Pola makan rendah karbohidrat bukan sekadar tren, tapi merupakan pendekatan ilmiah yang terbukti mampu menekan peradangan kronis. Dengan menerapkannya secara bijak, anak-anak bisa tumbuh lebih sehat dan terhindar dari risiko penyakit degeneratif di masa depan. Edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang dan peran karbohidrat yang moderat perlu terus digalakkan, baik kepada orang tua maupun masyarakat luas.
Pilihan Editor: 8 Manfaat Makan Oatmeal saat Sarapan, Kata Ahli Gizi
ANTARA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika