Penilaian kota paling bahagia di dunia dilakukan secara menyeluruh menggunakan 82 indikator.
23 Mei 2025 | 07.38 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Happy City Index 2025 yang dirilis oleh The Institute for Quality of Life pada Rabu, 7 Mei 2025, menyoroti kota paling bahagia di dunia tidak hanya ditentukan oleh faktor ekonomi, tetapi juga oleh berbagai elemen kualitas hidup. Faktor-faktor seperti akses terhadap pendidikan, layanan kesehatan, lingkungan yang sehat, serta tata kelola pemerintahan yang baik dinilai memiliki peran besar dalam menciptakan kota yang mendukung kesejahteraan warganya.
Dalam penyusunan indeks ini, dilakukan kajian terhadap sejumlah kota di berbagai belahan dunia dengan dukungan 200 sukarelawan yang berasal dari komunitas lokal, organisasi sipil, dan kalangan analis independen. Penilaian dilakukan secara menyeluruh menggunakan 82 indikator yang dirancang untuk mengukur berbagai dimensi kehidupan perkotaan, mulai dari inklusivitas, mobilitas, hingga keberlanjutan lingkungan dan inovasi kebijakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indeks tersebut menekankan bahwa kebahagiaan di kota memiliki makna yang berbeda bagi setiap kelompok masyarakat, tergantung pada usia dan kebutuhan mereka. Bagi anak-anak, misalnya, kebahagiaan mungkin berarti tersedianya ruang bermain dan waktu bersama keluarga. Sementara bagi pelajar, pekerja profesional, hingga lansia, kebahagiaan dapat berkaitan dengan akses pendidikan, transportasi yang layak, layanan kesehatan, serta lingkungan yang aman dan nyaman.
Sejumlah kota diakui atas komitmennya dalam mewujudkan kebijakan inklusif dan solusi nyata yang meningkatkan kualitas hidup. Evaluasi terhadap layanan publik dan respons terhadap tantangan lokal dilakukan secara berkala untuk memastikan kebijakan tersebut tetap relevan.
Berikut daftar Kota paling bahagia di dunia 2025 versi Happy City Index:
1. Kopenhagen, Denmark
Kopenhagen, Denmark, dinobatkan sebagai kota paling bahagia di dunia berdasarkan Happy City Index 2025 setelah meraih skor tertinggi, yaitu 1.039 poin. Kota ini dikenal sebagai salah satu kota paling ramah lingkungan secara global, dengan sistem transportasi publik yang efisien, ruang terbuka hijau yang luas, serta kebijakan sosial yang inklusif. Warga Kopenhagen menikmati akses terhadap pendidikan berkualitas, layanan kesehatan unggul, serta kesempatan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan di tingkat lokal.
Komitmen Kopenhagen terhadap keberlanjutan juga menjadi sorotan utama. Dengan target menjadi kota bebas karbon pada 2025, berbagai inisiatif telah dijalankan, termasuk pemanfaatan energi terbarukan dan pengembangan transportasi publik yang ramah lingkungan. Langkah-langkah tersebut tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga dan keterikatan di kalangan warganya.
2. Zurich, Swiss
Menempati posisi kedua adalah Zurich, Swiss, dengan perolehan 993 poin. Kota ini dikenal memiliki tingkat kualitas hidup yang sangat tinggi, ditopang oleh sistem pendidikan yang kokoh dan layanan kesehatan yang andal. Zurich juga menawarkan lingkungan yang bersih dan aman, serta akses yang merata terhadap fasilitas publik. Stabilitas ekonomi Zurich yang didukung oleh sektor keuangan global, turut berperan dalam menciptakan peluang kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kondisi ini secara signifikan berkontribusi terhadap tingginya tingkat kebahagiaan penduduk kota tersebut.
3. Singapura
Singapura berhasil menempati posisi ketiga dalam Happy City Index 2025 dengan total skor 979 poin. Dikenal sebagai salah satu kota terbersih dan teraman di dunia, Singapura menawarkan infrastruktur yang modern serta layanan publik yang berjalan secara efisien. Kebijakan pemerintah yang inklusif dan berfokus pada kesejahteraan warganya menjadikan Singapura sebagai kota yang sangat diminati.
4. Aarhus, Denmark
Aarhus, kota terbesar kedua di Denmark, menempati peringkat keempat dalam Happy City Index 2025 dengan perolehan 958 poin. Dikenal sebagai kota yang inovatif, Aarhus menyediakan berbagai program pendidikan serta dukungan sosial bagi penduduknya. Kehadiran ruang terbuka hijau yang luas serta infrastruktur yang mendorong gaya hidup aktif turut memperkuat kualitas hidup di kota ini.
Aarhus juga merupakan pusat pendidikan tinggi dengan universitas ternama yang menarik mahasiswa dari berbagai negara. Lingkungan akademik yang dinamis menciptakan atmosfer kreatif yang mendorong lahirnya inovasi. Keterlibatan warga dalam kegiatan seni dan budaya menjadi bagian penting dalam menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan kolektif.
5. Antwerp, Belgia
Memperoleh skor 956, Kota Antwerp, Belgia menempati peringkat kelima sebagai kota paling bahagia di dunia menurut Happy City Index. Kota ini dikenal akan kekayaan budaya, tradisi seni, dan sejarah yang mendalam. Antwerp menawarkan berbagai fasilitas publik yang mendukung kualitas hidup warganya. Sebagai pusat budaya di Belgia, Antwerp memiliki beragam museum, galeri seni, dan tempat pertunjukan. Akses ini memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan emosional dan kebahagiaan penduduknya.
6. Seoul, Korea Selatan
Seoul, ibu kota Korea Selatan, menduduki peringkat keenam dengan total skor 942 poin. Sebagai pusat teknologi dan inovasi, kota ini menyediakan berbagai peluang bagi masyarakat untuk berkembang. Infrastruktur yang canggih serta layanan publik yang berjalan efisien turut mendorong terciptanya kualitas hidup yang tinggi di kota metropolitan ini.
7. Stockholm, Swedia
Stockholm, ibu kota Swedia, berada di peringkat ketujuh dengan total skor 941 poin. Kota ini dikenal sebagai salah satu kota paling hijau di dunia dengan ketersediaan ruang terbuka yang luas dan penerapan kebijakan lingkungan yang progresif. Lingkungan yang bersih dan sehat turut menunjang tingginya kualitas hidup warga. Berbagai inisiatif telah dijalankan untuk menekan emisi karbon serta mendorong penggunaan energi terbarukan.
Beberapa kota lain yang masuk dalam kota paling bahagia di dunia, di antaranya Taipei di Taiwan (936 poin), Munich di Jerman (931 poin), Rotterdam di Belanda (920 poin), Vancouver di Kanada (919 poin), Wina di Austria (918 poin), Paris di Prancis (909 poin), Helsinki di Finlandia (908 poin), Aalborg di Denmark (906 poin), dan Berlin di Jerman (905 poin).
