Begini Cara SynthID Detector Google Identifikasi Konten AI

3 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Google memperkenalkan portal SynthID Detector untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI. Vice President Science and Strategic Initiatives Google DeepMind Pushmeet Kohli mengatakan portal ini juga bisa menyoroti bagian konten yang mungkin diberi tanda air atau watermark. Kemampuan deteksi ini ada di berbagai entri data atau modalitas.

“Memberikan transparansi penting dalam lanskap media generatif yang berkembang pesat,” katanya, dikutip dari blog Google pada Jumat, 23 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SynthID yang sebelumnya diluncurkan dalam versi beta akan memberikan watermark dan mengidentifikasi gambar kreasi AI. Teknologi ini menyematkan watermark digital secara langsung ke piksel gambar, sehingga tidak terlihat kasat mata. Namun tanda ini tetap bisa diidentifikasi.

Perilisan SynthID juga dulunya masih bersifat terbatas. Layanan ini hanya bisa diakses pelanggan Vertex AI yang menggunakan Imagen, model AI Google untuk mengubah teks menjadi gambar, menjadi karya fotorealistik.

“Kami telah memperluas SynthID agar mencakup konten teks, audio, dan video yang dihasilkan AI, termasuk yang dihasilkan Gemini, Imagen, Lyria, dan Veo,” ujar Kohli. Saat ini sudah ada 10 miliar konten yang memiliki tanda air SynthID.

Kohli mengatakan penggunaan teknologi SynthID telah diperluas melalui kemitraan dengan Nvidia. Tanda air dibubuhkan pada video yang dibuat oleh layanan mikro pratinjau NIM Nvidia Cosmos di situs build.nvidia.com.

“Berarti lebih banyak konten di seluruh web yang memiliki SynthID yang tertanam di dalamnya, bukan hanya konten Google,” tutur dia.

Kohli menyebut SynthID Detector akan mendeteksi tanda air dengan menyorot bagian tertentu dari konten gambar. Untuk audio, portal ini akan menunjukkan segmen tertentu.

Saat ini portal tersebut masih dalam tahap pengujian. Namun Google membuka ruang kepada sejumlah jurnalis dan peneliti untuk mengakses SynthID Detector secara terbatas. “Detail produk akhir mungkin berbeda. Deteksi tanda udara pada video dan teks akan diluncurkan beberapa pekan lagi,” ucap Kohli.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |