Guru-guru di Brebes Diminta Beli Tiket Dewa 19, Dana Bos Jadi Korban

16 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Brebes mengaku diminta menyisihkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membeli tiket konser Band Dewa 19 yang sudah digelar di Stadion Karangbirahi, Brebes, Jawa Tengah.

Konser bertajuk 'Naragigs Brebes! 2025' yang menampilkan Dewa 19 itu diselenggarakan pada Sabtu (13/12) lalu. Merespons hal itu, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Brebes pun buka suara, sekaligus membantah soal perintah pakai dana BOS untuk beli tiket acara yang menampilkan Dewa 19.

Kepala Dindikpora  Brebes, Sutaryono mengklaim pihaknya menginstruksikan kepada guru sekolah-sekolah untuk membeli tiket konser secara sukarela dan tidak menggunakan dana BOS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan pembelian tiket juga tidak mengatasnamakan kelembagaan. Sementara itu untuk sekolah-sekolah yang sudah terlanjur membeli tiket dengan dana BOS, Sutaryono menegaskan agar uangnya dikembalikan.

"Itu sifatnya perorangan. Tapi kemarin ada yang memberikan kuitansi pembayaran pakai BOS. Sudah kami instruksikan semuanya tidak ada paksakan dan silakan masing-masing untuk membeli. Yang pakai Dana BOS harus dikembalikan, tidak boleh pakai dana BOS. Tidak boleh pakai kelembagaan sekolah," ucap Sutaryono seperti dikutip dari detikJateng, Selasa (16/12).

Pokja kepala sekolah buka suara

Terpisah, Muslim selaku Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Negeri Kecamatan Wanasari pun buka suara soal tiket Dewa-19 dibeli pakai dana BOS.

Muslim mengklaim guru di sekolah-sekolah diberi kebebasan untuk menonton konser yang menampilkan Dewa 19 di Brebes itu.

Berdasarkan data yang masuk ke pihaknya saat itu sudah ada 56 SD negeri di Kecamatan Wanasari yang guru-gurunya membeli tiket acara yang menampilkan Dewa 19. Harga satu tiket adalah Rp130 ribu.

"Mereka dibebaskan untuk membeli tiket. Saat ini sudah 56 SD negeri yang sudah membeli tiket," kata Muslim seperti dikutip detikJateng, Jumat (12/12) lalu.

"Satu tiket Rp 130 ribu. Ada yang sudah bayar ada yang belum. Yang sudah itu masih sebagian. Di Kecamatan Wanasari sebagian sudah bayar," kata Muslim kepada wartawan.

Terkait penggunaan dana BOS untuk pembelian tiket, Muslim menegaskan tidak ada paksakan untuk menggunakan dana BOS. Masing-masing sekolah, kata dia, agar membeli tiket tidak menggunakan dana BOS.

"Diusahakan tidak menggunakan dana BOS karena ada aturannya. Siapa yang mau membeli monggo. Tidak ada paksaan," kata Muslim.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah guru SDN di Brebes mengklaim diinstruksikan membeli tiket grup musik bentukan Ahmad Dhani yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI asal Partai Gerindra.

Salah satu guru SD di wilayah Kecamatan Wanasari mengaku diminta membeli tiket konser menggunakan dana BOS. Guru yang tidak bersedia disebut identitasnya itu menjelaskan, awalnya bendahara memberikan info ada instruksi untuk membeli tiket dari grup K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah) Kecamatan Wanasari.

"Awalnya, bendahara sekolahnya mendapat instruksi dari grup WhatsApp Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SD Negeri Kecamatan Wanasari untuk segera transfer iuran dengan dana BOS. Besaran iuran masing-masing sekolah antara Rp300 sampai Rp600 ribu," ungkap guru tersebut, Jumat (12/12) seperti dikutip dari detikJateng.

Berdasarkan informasi, sudah ada puluhan SDN di Kecamatan Wanasari yang membayar iuran tersebut. Pembayaran tiket konser itu melalui transfer maupun tunai.

"Guru diminta untuk beli tiket konser gunakan dana BOS tapi tidak dapat kuitansi. Beberapa sekolah di Wanasari sudah bayar. Masing-masing sekolah ada yang Rp300 ribu, Rp450 ribu, ada juga yang Rp600 ribu," tambah guru tersebut.

Sebagai guru, dia menyayangkan adanya instruksi membeli tiket konser menggunakan dana BOS. Alasannya, dana BOS SD Negeri jumlahnya terbatas.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/gil)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |