CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2025 13:55 WIB
PM Australia Anthony Albanese mengakui dua pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, pafa Minggu (14/12) terinspirasi kelompok teroris ISIS. (Foto: AFP/HILARY WARDHAUGH)
Jakarta, CNN Indonesia --
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengakui dua pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, pafa Minggu (14/12) terinspirasi kelompok teroris ISIS.
Kedua orang itu adalah ayah dan anak, masing-masing bernama Sajid Akram dan Naveed. Albanese menyebut mereka sudah terpapar paham radikal sebelum melakukan "pembunuhan massal" yang menewaskan 15 orang saat komunitas Yahudi lokal merayakan Hanukkah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tampaknya ini termotivasi oleh ideologi ISIS," kata Albanese dikutip AFP.
Dia lalu berujar, "Ideologi yang sudah ada selama lebih dari satu dekade yang menyebabkan ideologi kebencian ini, dan dalam kasus ini, kesiapan melakukan pembunuhan massal."
Lebih lanjut, Albanese mengatakan Naveed sudah menjadi perhatian badan intelijen Australia pada tahun 2019. Namun, saat itu dia belum dianggap sebagai ancaman yang nyata. Ketika itu, ia masih berusia 19 tahun.
Naveed, kata Albanese, menarik perhatian badan intelijen Australia karena hubungannya dengan orang lain.
"Dua orang yang berhubungan dengan dia didakwa dan dipenjara, tetapi pada saat itu dia tidak dianggap sebagai orang yang dicurigai."
Naveed dan ayahnya Sajid Akram menembak secara membabi buta saat perayaan hari besar agama Yahudi, Hanukkah, di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu malam. Imbas insiden ini, 15 orang tewas.
Pihak berwenang menggambarkan serangan itu sebagai tindakan terorisme anti-Semit. Namun, sejauh ini mereka belum memberi detail yang cukup mengenai motivasi lebih lanjut.
Naveed hingga kini masih berada di rumah sakit karena koma. Selama dirawat, dia dalam pengawasan ketat kepolisian. Sementara ayahnya, tewas di lokasi penembakan.
(isa/bac)

1 day ago
1















































