Jakarta, CNN Indonesia --
Dua pelaku penembakan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, sempat mendatangi tempat-tempat tertentu sebelum meluncurkan aksi kejinya pada Minggu (14/12).
Kedua pelaku merupakan ayah dan anak yakni Sajid Akram dan Naveed Akram. Imbas insiden itu, 15 orang tewas dan 40 lainnya dirawat di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak berwenang Australia berulang kali menyebut tindakan itu sebagai terorisme dan anti-Semit. Penembakan berlangsung di kerumunan warga yang merayakan hari besar agama Yahudi, Hanukkah.
Sebelum melancarkan aksinya, kedua orang itu sempat bepergian ke tempat-tempat ini.
Airbnb
Sajid dan Naveed tinggal di pinggiran Bonnyrigg, sekitar satu jam dari Pantai Bondi.
Menurut sejumlah kesaksian, Sajid dan Naveed seperti warga pada umumnya.
Beberapa pekan sebelum aksi penembakan, mereka sempat pindah ke Airbnb di Campsie. Jarak ini sekitar 15 hingga 20 menit dari pantai.
Memancing
Setelah kejadian, tiga orang yang berada di rumah di Bonnyrigg ditangkap sekaligus dimintai keterangan oleh polisi. Kini, mereka dibebaskan.
Salah satu orang itu yang juga diidentifikasi sebagai istri dan ibu pelaku mengatakan Sajid dan Naveed mengaku hendak memancing, demikian dikutip BBC.
Filipina
Sebelum meluncurkan aksinya, pelaku juga sempat bepergian ke Filipina.
Media lokal Australia yang mengutip sumber sempat melaporkan mereka ke Filipina untuk mengikuti "latihan gaya militer."
Juru bicara imigrasi Filipina Dana Sandoval mengatakan kedua orang itu berkunjung ke negara ini pada 1 November dan pergi pada 28 November, dikutip BBC.
Sajid datang ke negara ini menggunakan paspor India, sementara anaknya memakai paspor Australia.
Sandoval juga menyebut tujuan terakhir mereka adalah Davao. Setelah itu, mereka kembali ke Australia dengan tujuan Sydney.
Davao merupakan kota metropolitan di sebelah timur pulau utama selatan Filipina, Mindanao. Kelompok militan Islam dilaporkan beroperasi di daerah-daerah miskin di Mindanao tengah dan barat daya.
Terkait pelatihan gaya militer yang sempat beredar, Angkatan Bersenjata Filipina belum bisa memberikan konfirmasi.
Saat ini kepolisian Filipina dan Australia juga melakukan penyelidikan terkait perjalanan pelaku penembakan itu di negara Asia Tenggara itu.
"Alasan mereka pergi, tujuan, dan di mana mereka tinggal selama di sana, masih dalam penyelidikan hingga saat ini," kata komisaris polisi Mal Lanyon.
(rds/rds)

16 hours ago
2















































