UEFA Minta Maaf ke Son Heung-min Cs karena Kehabisan Medali Juara Liga Europa

8 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - UEFA telah meminta maaf karena kehabisan medali pemenang selama upacara penyerahan trofi final Liga Europa kepada para pemain Tottenham Hotspur pada Kamis dinihari, 22 Mei 2025. UEFA salah perhitungan karena jumlah pemain Tottenham yang menerima medali lebih banyak dari perhitungan mereka. 

Kapten Tottenham Son Heung-Min, Cristian Romero, dan Rodrigo Bentancur tidak kebagian medali. Mereka bertiga adalah pemain terakhir yang mengantre untuk mendapatkan medali individu. Son, Romero, dan Bentacur tidak membawa pulang apa pun setelah mengalahkan Manchester United 1-0 dan memenangkan gelar Eropa keempat untuk klub tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Son mengangkat trofi tanpa medali di lehernya. "Kami sangat kecewa bahwa kami tidak memiliki cukup medali yang tersedia di panggung selama upacara penyerahan trofi karena perbedaan yang tidak terduga dalam jumlah pemain. Lebih banyak anggota tim,  termasuk pemain yang cedera, berpartisipasi dalam upacara tersebut daripada yang diantisipasi sebelumnya," kata UEFA dalam sebuah pernyataan resminya.

"Medali yang tertinggal segera dikirimkan kepada tim pemenang di ruang ganti, bersama dengan permintaan maaf yang sebesar-besarnya atas kelalaian tersebut,” tulis UEFA lagi. 

Malam Spesial untuk Son Heung-min

Trofi Liga Europa menjadi penantian panajng Son Heung-min. Ia mengakhiri dahaga trofi bersama klub asal Kota London tersebut.  Spurs menang 1-0 atas Manchester United di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol. “Saya merasa seperti orang paling bahagia di dunia,” ujar Son dikutip dari TNT Sports.

Gol tunggal kemenangan Tottenham dicetak Brennan Johnson pada babak kedua, untuk memastikan satu-satunya gelar yang berhasil diraih klub tersebut dalam satu dekade terakhir. Bagi Son, yang telah berseragam Spurs sejak 2015 dan menjadi pencetak gol terbanyak kelima sepanjang sejarah klub, momen ini menjadi puncak dari perjalanan panjangnya. “Saya benar-benar merasakan tekanan. Dalam tujuh hari terakhir, saya terus memimpikan pertandingan ini setiap malam,” kata pemain Korea Selatan itu.

Pemain berusia 32 tahun tersebut menjadi satu-satunya anggota skuad Spurs yang juga tampil saat mereka kalah di final Liga Champions 2019. Ia pun sukses menebus kegagalan itu di panggung Eropa. Kemenangan ini sekaligus mengamankan tiket Tottenham ke Liga Champions musim depan meskipun terpuruk di peringkat ke-17 klasemen akhir Liga Inggris musim ini.

Son juga menyampaikan terima kasih kepada para para penggemarnya di kampung halaman yang menyaksikan laga final tersebut. “Saya sangat bangga menjadi orang Korea. Terima kasih untuk semua fans di Korea yang tetap mendukung saya meski harus begadang,” tuturnya.

Read Entire Article
International | Entertainment | Lingkungan | Teknologi | Otomotif | Lingkungan | Kuliner |