Jepang Cabut Peringatan Gempa Besar Megaquake

Jakarta, CNN Indonesia --

Jepang mencabut peringatan langka mengenai potensi gempa besar (megaquake) sepekan setelah gempa berkekuatan 7,5 magnitudo melanda lepas pantai utara negara itu, pada Selasa (16/12).

Pejabat Badan Meteorologi Jepang (JMA), Issei Suganuma, mengatakan kepada AFP, "masa peringatan khusus untuk warga berakhir tengah malam".

"Namun ini tidak berarti gempa tidak akan terjadi lagi, sehingga kami ingin warga tetap waspada," tambah Suganuma.

JMA mengatakan risiko terjadi megaquake lepas pantai utara masih ada, tetapi akan menurun seiring berjalannya waktu.

Sebelumnya, JMA dan Badan Penanggulan Kebakaran dan Bencana (FDMA) mengatakan gempa pada 8 Desember memicu tsunami setinggi 70 cm dan melukai lebih dari 40 orang. Namun, tidak dilaporkan adanya kerusakan besar.

Setelah gempa itu, Suganuma mengeluarkan peringatan langka, memperingatkan ada risiko meningkat terjadi megaquake, didefinisikan sebagai gempa berkekuatan 8,0 atau lebih, di wilayah utara Jepang.

Para ilmuwan mengatakan setelah gempa berkekuatan 7,0 atau lebih, ada kemungkinan satu persen terjadi megaquake dalam tujuh hari.

Peringatan itu juga mendorong warga untuk menyiapkan tas darurat jika mereka harus segera mengungsi dengan cepat.

Menurut pedoman pencegahan bencana pemerintah yang diterbitkan pada Maret, megaquake lepas pantai di wilayah Hokkaido-Sanriku, dapat memicu tsunami hingga 30 meter dan menewaskan sebanyak 199.000 orang.

Gempa itu juga bisa menghancurkan hingga sebanyak 220.000 rumah dan bangunan serta menyebabkan kerugian ekonomi hingga 31 triliun yen (sekitar Rp3.317 triliun).

(rnp/bac)

[Gambas:Video CNN]